Sabtu, 19 Agustus 2017

Sweet 20 (2017) - Sweet Banget...


Aku sadar betul, udah terlalu telat buat review film ini. Mengingat film ini juga udah ga tayang lagi secara serentak. Sebenarnya aku mau memulai blog ini dengan film rilisan tebaru, tapi karena suatu urusan aku belum sempet ke bioskop minggu ini. Entah kenapa aku juga merasa harus banget review film ini karena meski udah lama nontonya masih terasa banget senyuman, sedih dan tawa aku saat nonton film ini. 



Fatmawati (Niniek L. Karim) seorang nenek rempong berusia 70 tahun, tinggal bersama putra kesayanganya, Adtya (Lukman Sardi) dan Salma (Cut Mini) menantunya serta dua cucunya Juna ( Kevin Julio) dan Luna (Alexa Key) . Sampai suatu hari sang nenek secara ga sengaja denger obrolan anak dan cucunya untuk menitipkanya ke panti jompo membuat ia sedih dan kabur dari rumah. Di perjalanan ia masuk ke sebuah studio foto untuk mengambil foto sebelum Ia semakin tua dan jelek sebagai foto pemakamanya nanti. Ajaibnya setelah berfoto di studio itu Nenek Fatma berubah 50 tahun lebih muda kembali (Tatjana Saphira) dan merubah namanya menjadi Mieke Wijaya. Fatmawati pun merasa bahwa ia dikasih kesempatan buat menggapai cita-cita yang belum sempat terwujud saat muda dulu.


Seperti yang kita tahu, film ini adalah adaptasi dari Film Box Office dari Korea sana yaitu Miss Granny. dan produksinya oleh Starvision bekerjasama dan diawasi langsung sama si empunya film CJ Entertainment. Sudah diadaptasi di beberapa negara, lalu apa yang menarik dari remake dalam negeri kita tercinta ini?

Adaptasi cerita Sweet 20 ga cuma reka ulang adegan dari film aslinya yang cuma ditranslate dengan Bahasa Indonesia. Tapi juga menyelipkan kearifan lokal macam sungkeman saat lebaran, orkes dangdut keliling, dan sindiran kepada adegan mainstream di sinetron lokal kita. Salut buat Upi yang berhasil menulis naskah dengan indahnya sehingga kita pun bisa menatap layar tanpa harus sibuk membandingkan dengan versi aslinya. Sang sutradara Ody C. Harahap pun berhasil menciptakan situasi komedi lewat dialog-dialog dan peristiwa yang nyaris ngga ada yang meleset. Akting para pemeranya pun juga juara karena bisa bikin kita tertawa, simpati juga sedih tanpa banyak berpikir. Kejutan-kejutan pun ditampilkan saat Widyawati dan Slamet Rahardjo yang biasa tampil bijaksana sebagai sosok yang menggila. Seperti film Starvision lainya pun penuh dengan peran pendukung dan cameo-cameo yang tiap kemunculanya pun tepat waktu dan menarik perhatian hingga film hampir kelar tanpa harus mencuri pesona yang lain. Transisi dari lucu ke sedih juga ga kasar karena pembagian waktu yang tepat banget karena suasana drama yang bikin baper tanpa harus berlarut-larut.



Nuansa vintage juga mewarnai adegan demi adegan dan kostum para pemerannya yang manjain mata kita. Juga lagu-lagu jadul yang dinyanyikan sama Tatjana macam Bing, Payung Fantasy, Layu Sebelum Berkembang dan diaransemen ulang sama Aghi Narottama pun bikin betah hingga durasi yang hampir dua jam masih berasa terlalu singkat.



Akhir kata, nonton Film Sweet 20 ini adalah salah satu pengalaman menonton paling berkesan sepanjang tahun ini dan masih terasa manis biarpun aku menonton beberapa hari setelah lebaran kemarin dan post ini ditulis pada 19 Agustus 2017. Yang artinya film ini punya kesan yang indah di tahun ini.

#BanggaFilmIndonesia

Rate : 4.5/5

Sumber gambar : Google image dan dokumentasi pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar